Selasa, 03 Februari 2015

Kemampuan Bayi Yang Melebihi Orang Dewasa

Jakarta, Jangan anggap remeh kemampuan seorang bayi. Jika dilihat secara kasat mata, bayi tampak tak berdaya dan harus selalu dilindungi. Tapi bayi sebenarnya memiliki kemampuan yang mengesankan. Beberapa kemampuan ini bahkan lebih hebat daripada yang dimiliki orang dewasa.

Seperti dilansir Live Science, Kamis (7/6/2012), berikut adalah 5 keterampilan mengejutkan yang dimiliki bayi baru lahir.

1. Naluri yang tajam
Bayi baru lahir dapat melakukan berbagai gerakan refleks otomatis yang diperlukan dalam perkembangannya. Salah satunya adalah 'refleks menyelam' atau dikenal juga sebagai respons bradycardic. Respons ini juga dimiliki anjing laut dan hewan air lainnya. Naluri ini diduga merupakan sisa-sisa evolusi nenek moyang manusia yang berevolusi dari laut.

Contohnya adalah seperti ini: Bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan yang kepalanya terendam air akan menahan nafas secara alami. Pada saat yang sama, jantung berdetak lebih lambat untuk menghemat oksigen dan sirkulasi darah lebih banyak menuju organ paling vital, yaitu jantung dan otak. Respons pada bayi yang terendam air ini lebih lama dibandingkan yang dimiliki orang dewasa.

2. Cepat belajar
Hampir setiap hal yang dialami bayi akan diingat secara permanen dengan cara membentuk sinaps atau sambungan antar sel otak. Pada saat bayi berusia 3 tahun, telah terbentuk sekitar 1.000 triliun sambungan di otaknya atau 2 kali lebih banyak dibandingkan yang dimiliki orang dewasa. Namun sejak usia 11 tahun, otak anak-anak kemudian mengurangi sambungan yang dianggap berlebihan.

3. Lebih dapat memahami mekanika kuantum
Mekanika kuantum atau hukum aneh yang mengatur pergerakan partikel dasar sangatlah membingungkan. Pengalaman mengenai realitas yang ditemui sehari-hari membuat manusia sulit memahami mekanika kuantum.

"Namun bayi yang baru lahir belum terbiasa dengan realitas apapun, dan dengan demikian merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat secara intuitif memahami mekanika kuantum," kata Seth Lloyd, ahli komputasi kuantum di Massachusetts Institute of Technology.Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar